Friday, March 19, 2010

My Worst Game

Secara garis besar, ada dua jenis olahraga: game dan bukan game.

Selama ini olahraga yang saya jalani adalah olahraga non-game. Dimana lawan saya adalah limit kekuatan saya. Olahraga itu seperti lari, fitness, aerobik, dll yang didalamnya banyak lagi jenis olahraganya. Seperti sit up, push up, back up, treadmill, step, body pump, body jam, spinning, body combat, yoga, dll.

Teknik-teknik yang diajarkan pada olahraga non-game ditujukan untuk memperoleh hasil latihan yang maksimal, serta mencegah terjadinya cedera. Ya, memang bisa saja olahraga-olahraga tersebut dilombakan, tetapi masih bisa dilakukan sendiri. Orang awam pun bisa melakukannya dengan sedikit diajari.

Sedangkan olahraga game memiliki peraturan tersendiri, memiliki teknik sendiri. Dan kejaran dari teknik-teknik ini memiliki satu poin tambahan, yaitu agar dapat menghadapi lawan dengan baik.

Selain itu kelelahan pada olahraga non-game akan meningkat dengan linear, sedangkan pada olahraga game, adrenalin ini rasanya dipaksa naik dan turun dengan mendadak, karena harus selalu siap untuk menghadapi segala kemungkinan serangan dari lawan.



Saya pernah membaca, entah dimana, bahwa untuk hari tua, kita butuh bekal untuk fisik kita: setidak2nya kuasai satu olahraga dan satu alat musik. Setelah saya pikir-pikir, kok saya tidak punya kompetensi itu ya? Olahraga saya semua non-game, dan saya pecinta musik, tapi hanya sebagai pendengar yang sesekali mencoba ikut-ikutan menyanyi.

Maka tahun ini saya menetapkan target harus bisa menguasai dasar-dasar 1 alat musik, dan 1 olahraga (game). Karena kesibukan, maka saya mencoba satu persatu, yaitu memilih satu olahraga: tennis.

Namun sejak akhir januari saya mulai latihan tennis, latihan pagi ini adalah latihan yang terburuk. Saya pun menyadari sesuatu. Ketika mood saya sedang kacau, lalu saya berlari diatas treadmill, maka saya bisa dengan mudah melampiaskan emosi saya dengan meningkatkan kecepatan, atau meningkatkan kemiringan. Mudah sekali.

Tetapi ketika kita berada di tengah lapangan dan harus menguasai diri kita serta menghadapi serangan lawan, mood is something that really affects how you play. Ketika konsentrasi hilang, jangankan menentukan arah pukulan, mengejar bola, ataupun memberikan power lebih; memukul dengan benar saja rasanya menjadi sangat sulit.

Maka lain kali, ada pentingnya untuk mengatur mood sebelum bermain, or you will be a real loser at the court :)

Salam Olahraga!

No comments:

Post a Comment