Wednesday, April 21, 2010

Summer Moon Illusion

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai keindahan langit, saya kemudian googling mengenai mengapa bulan bisa menjadi sangat rendah dan nampak besar??

Jawaban yang saya perkirakan adalah, ya itu memang siklusnya. nanti bulan akan merambat naik ke atas, lalu menjadi kecil lagi, lalu turun dan menjadi besar lagi, dst.
Tapi ternyata ada tambahan yang membuat saya amazed: itu hanyalah ilusi mata. Waooow!!

Let's get the things straight.

Kita akan melihat bulan berada sangat rendah ketika musim panas. Ingat bahwa di langit, bulan purnama berada opposite dengan matahari. Maka jika pada musim panas posisi matahari tinggi di atas kepala kita, maka posisi bulan purnama akan rendah.

Kalau kita perhatikan, pancaran sinar bulan ketika dia berada jauh di atas langit dengan ketika ia rendah, besarnya akan sama. Namun mengapa otak kita menganggap ada bulan yang terlihat rendah dan besar maupun ada yang tinggi dan kecil?

Hal ini dijelaskan dengan Ilusi Ponzo. Kedua kotak di gambar rel ini sebenarnya memiliki panjang yang sama, namun akibat ilusi mata, kita akan melihat bahwa garis yang lebih dekat akan terlihat lebih pendek. Dr. Don McCready dari University of Wisconsin menjelaskan hal ini secara lebih rinci. Persepsi yang ditimbulkan ini akibat sepasang ilusi bernama oculomotor macropsia dan oculomotor micropsia. Oculomotor macropsia menyebabkan benda terlihat lebih besar karena kita menganggap benda tersebut jauh. Oculomotor micropsia menyebabkan benda tampak memiliki ukuran yang lebih kecil ketika kita menganggap benda tersebut lebih dekat.





Lalu bagaimana penjelasan mengenai bulan?


Kita merasa langit adalah kubah yang datar yang memiliki horison yang jauh dan zenith yang dekat. Akibatnya kita akan melihat burung yang terbang di horison akan terlihat lebih kecil daripada burung yang terbang di atas kepala, meskipun ketinggiannya sama. Hal yang sama terjadi pada bulan, otak kita salah memperkirakan ukuran dan jarak bulan yang sebenarnya. Pada gambar di atas, kita berada pada titik di tengah dan melihat bulan dengan berbagai posisinya. Terlihat bahwa, semakin dekat dengan horison, bulan akan nampak semakin besar.

Penjelasan lainnya adalah, oculomotor macropsia akan membuat kita melihat bulan lebih besar karena pada saat posisinya rendah, ia akan terlihat sejajar dengan gedung-gedung dan pohon-pohon. Karena kita mengetahui bulan itu berada sangat jauh, maka kita akan melihatnya sangat besar. Namun ketika bulan berada di atas langit, kita akan menganggap bulan itu lebih dekat relatif terhadap bintang-bintang mengakibatkan ilusi oculomotor micropsia, sehingga bulan tampak lebih kecil.

Untuk membuktikan ilusi ini, ketika bulan sedang purnama di langit yang rendah, ambil selembar kertas, lalu gulung dan lihat bulan dengan teropong kertas tersebut. Sesuaikan ukurannya dengan bulan yang kita lihat, lalu rekatkan dengan selotip sehingga ukurannya tidak berubah. Lalu gunakan teropong itu untuk melihat bulan ketika berada tinggi di atas langit. Adakah bagian yang tidak tertutupi bulan??

Well, saya sendiri belum coba, tapi akan dicoba, mumpung kita sudah memasuki musim panas.

Yang masih jadi pertanyaan saya adalah, apakah penjelasan "bulan rendah" ini hanya berlaku untuk bulan purnama saja? Karena 3 hari yang lalu saya melihat bulan sabit begitu dekat dan besar (tapi tidak serendah bulan purnama ketika sedang rendah2nya).

Yeah, setidaknya pertanyaan saya sudah terjawab sebagian :)



Dirangkum dari:

http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2005/20jun_moonillusion/

http://unmuseum.mus.pa.us/exmoon.htm

No comments:

Post a Comment