pernah, pada suatu ketika, aku berada di tengah2 keinginan, dan ketidakinginan
keinginan itu, begitu kuat
namun ketidakinginan itu begitu menggangguku
aku pun termangu, bertanya pada mimpiku
bertanya pada denyutku
ketidakinginan menjawabku
ini mengenai benar dan salah, ujarnya
dan aku pun tunduk pada kebenaran
waktu yang hanya sekejap menamparku
menggenggam keinginanku, meremasnya dan menghempasnya
sakit, kala itu
aku pun menyesali kebenaran yang harus aku patuhi
lalu aku marah
marah sekali pada ketidakinginan itu
aku benci
namun keinginan menertawakanku
no way back - desisnya padaku
ketika palu diketuk, juri mengangguk
aku harus tunduk
hakim memutuskan
aku kembali termangu
apakah sebuah tidak, atau sebuah tunggu
dan pada suatu ketika nanti
aku akan tersenyum mendengar keputusan itu
No comments:
Post a Comment